Selasa, 29 Mei 2012

Teknik Dasar Latihan Piano

Pianis terus-menerus melakukan gerakan yang berbeda dengan masing-masing tangan. Misalnya, satu tangan mungkin bermain legato (menghubungkan nada satu nada yang lain) sementara tangan lainnya bermain staccato (pendek). Seringkali juga tampil dengan gerakan yang saling menggantikan, khususnya dalam penampilan untuk tingkat lanjut dalam permainan piano.

Teknik Dasar Bermain Piano :

  1. Praktek Gerakan Yang Berbeda – untuk menguasai koordinasi diperlukan latihan piano dengan gerakan yang berbeda untuk masing-masing tangan. Sungguh menakjubkan betapa mudah untuk melakukan Koordinasi bersama setelah latihan gerakan tangan yang berbeda secara masing-masing.
  2. Bangun Bentuk Jari (Fingering) Yang Baik – fingering yang baik sangat penting bagi keberhasilan Anda sebagai seorang pianis. Latihlah fingering yang nyaman yang dapat Anda gunakan setiap saat. Cobalah fingering yang berbeda untuk melihat apa yang terbaik untuk Anda. Jika Anda sedang belajar piano, guru Anda harus dapat membantu Anda dengan ini. Ingatlah bahwa fingering yang baik dapat menguasai gerakan-gerakan yang sulit.
  3. Gerakkan Perlahan Dengan Akurat – Masalah yang umum adalah bahwa siswa ingin bermain terlalu cepat. Ingat bahwa Anda harus menetapkan akurasi nada, irama, dan jari sebelum Anda menambah kecepatan tangan. Anda dapat mempertahankan kecepatan yang tepat bila Anda telah menguasai gerakan tangan secara akurat.
  4. Luangkan Waktu Untuk Irama dan Menghitung Ketukan – Selain menetapkan pola irama, menghitung ketukan dapat membantu dengan konsentrasi, dan juga membantu untuk menjaga tempo (kecepatan).Dengan menghitung Anda bisa mempercepat atau memperlambat tempo secara fleksibel. Anda tidak dapat melakukan ini dengan metronom. Metronom juga sulit untuk digunakan pemula.
  5. Menguasai Permainan Secara Bertahap – Ini sebenarnya adalah kelanjutan dari praktek tangan sendiri di atas. Setelah gerakan tangan dapat dikuasai, latihan menginjak pedal. Pada kebanyakan situasi, menginjak pedal mengikuti gerakan tangan kiri. Ketika Anda mulai menempatkan dua tangan bersama-sama, ingatlah untuk bekerja perlahan-lahan untuk akurasi. Setelah itu mulailah gerakan eksplorasi ke tingkat lanjut.
Setelah Anda telah dapat menguasai teknik dasar latihan piano, cara yang baik untuk menjadi pianis yang handal dalam permainan piano adalah latihan piano secara rutin dan berkesinambungan. Latihan bagian-bagian yang sulit. Kemudian kembali dan bermain bagian yang mudah lagi. Anda akan melihat peningkatan dalam permainan piano.

Acropolis of Athens


            Acropolis adalah dataran tinggi berbatu setinggi 156 m, dan ada beberapa reruntuhan bangunan kuno yang dulunya adalah kuil yang menjadi pusat sejarah Athena. Mulai dibangun 1.300 tahun SM.
            Acropolis sebenarnya sebuah kota kecil yang permai, sampai kerajaan Persia menghancurkannya di tahun 480 SM. Setahun kemudian tentara Yunani mengalahkan Persia dan membangun ulang kuil-kuil itu. Antara tahun 467 sampai 404 SM, bangunan tersebut selesai dibangun. Pada tahun 1834, Athena menjadi ibukota Yunani, raja Otto menetapkan Acropolis sebagai bangunan arkeologi yang dilindungi.
            Tahun 1975 Acropolis direstorasi Athena adalah ibukota tertua di Eropa, tempat berawalnya karya-karya mashur pertama. Tempat kelahiran teater Eropa, tempat lahirnya negara demokrasi yang menjadi pilihan banyak negara terkemuka. Sejumlah filsuf terkenal juga pernah ‘merumput’ di sini, lalu seniman. Sebut saja nama Aristophanes yang terkenal akan karya komedi. Aischylos, Euripides, Sophokles yang menulis karya-karya drama. Phidias menciptakan karya seni patung dan Sokrates yang mendirikan sekolah filsafat yang sesudah kematian bunuh dirinya diteruskan oleh muridnya, Plato.
            Pulau-pulau kecil sekitar Athena menjadi tempat kelahiran tokoh seperti Hippokrates bapak kedokteran. Pythagoras filsuf sekaligus matematikawan dan fisikawan. Lalu Sappho, pujanggawati asal pulau Lesbos.Termasuk pula olimpiade pertama dan tokoh marathon berasal dari Yunani.
Dicampur harmonis dengan alam sekitarnya, Acropolis merupakan menara anggun di atas kota archaeologically-kaya dan modern Athena, yang sering disebut sebagai senyawa sejarah yang paling penting tertinggal oleh Antiquity Yunani. Acropolis atau kota di pinggir, didirikan pada batu datar tinggi di atas seluruh kota sebagai bentuk pertahanan. Lokasinya di atas batu karang. Banyak wisatawan yang memanjatnya sampai setiap hari dan mengagumi apa yang sebelumnya merupakan tempat kelahiran salah satu peradaban termegah sepanjang masa.

            Acropolis of Athens adalah hanya salah satu dari banyak acropolises yang didirikan di Yunani Kuno, tetapi sejauh ini adalah yang paling terkenal sebagai pusat kebudayaan terbesar selama puncak peradaban Yunani Kuno. Banyak kejadian dalam sejarah Yunani Kuno yang tersambung ke kompleks megah ini. Meskipun bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa kompleks telah digunakan sejak zaman Neolitikum, monumen dan bangunan yang membentuk Acropolis yang terkenal ini dibangun di bawah kewenangan Pericles, seorang negarawan pada paruh kedua abad ke-6 SM. Situs paling terkenal di Acropolis antara lain Parthenon, Erechtheion, dan Kuil Athena Nike, yang dibangun untuk menampilkan aspek yang berbeda dari Athena, yaitu Dewi Pelindung Athena. Di sini juga terdapat situs-situs ritual keagamaan dan ibadah, serta patung-patung mewah yang sekarang dipamerkan di museum Acropolis. Tak seorang pun yang tidak merasakan kekuatan dan kemegahan yang berasal dari kompleks kuno ini ketika memanjat tangga ke pintu masuk yang megah.
            Dipercayai bahwa pada awal mulanya di Yunani terjadilah kekacauan atau chaos. Dari chaos inilah kemudian muncul Gaia (bumi) yang melahirkan seorang putera bernama Uranos (langit). Lalu sang ibu dan puteranya bersekutu dan menghasilkan mahluk-mahluk jahat, seperti para Titan dan raksasa bermata satu Zyklopen. Kemudian Gaia melahirkan suatu bangsa yang jaya dalam dunia yang tenang. Sementara Kronos, pemimpin para Titan mengawini Rhea yang masih saudaranya. Saat itu diramalkan bahwa Kronos akan mati dibunuh anaknya sendiri. Oleh sebab itu Kronos memakan anaknya satu-persatu ketika baru saja dilahirkan.
            Tapi Rhea berhasil menyelamatkan anak ke enam, yaitu Zeus dengan memberi kepada Kronos sebuah batu ganti Zeus. Zeus selamat, ia disembunyikan dan menjadi pria dewasa. Akhirnya Zeus memenuhi ramalan tentang dirinya, ketika ia meracuni ayahnya. Kronos memuntahkan semua anak-nya yang ditelannya tanpa ada yang terluka. Mereka adalah Pluto dan poseidon, kakak laki-laki Zeus, sera Hestia, Demeter dan Hera yang merupakan kakak perempuan Zeus. Masyarakat Yunani menghormati Zeus, sehingga mereka kemudian mendirikan kuil pemujaan. Pembangunan dilakukan abad 2 masehi. Sesudah 7 tahun proyek ini berhenti. Kaisar Roma Hadrianus menyelesaikan dalam waktu tujuh tahun antara tahun 124 sampai 132 Masehi. Ukuran kuil 110 x 43 meter di atas tanah 250 x 130 meter. Pada awal pembangunannya memilki 104 buah pilar setinggi 17,25 meter dengan garis tengah masing-masing pilar adalah 170 cm, berat total 16 ribu ton. Namun saat ini hanya tersisa 16 buah pilar yang masih berdiri, satu buah pilar rubuh pada waktu terjadi badai tahun 1852.
            Masih banyak bangunan kuno di Athena, dan semua bangunan tersebut berada di pusat kota Athena. Namun kota Athena tak bisa dipisahkan dengan Acropolis, yaitu dataran tinggi berbatu-batu setinggi 156 mter dengan beberapa runtuhan bangunan kuno, yang dahulu merupakan pusat sejarah Athena dan saat ini menjadi tujuan wisata utama di Athena. Bangunan yang menjadi sentral fokus wisata adalah Parthenon yang sebenarnya adalah kuil dimana dahulu diletakkan patung Dewi Athena setinggi 12 meter dari emas dan gading gajah. Kuil yang kecil adalah tiga kuil di Acropolis, yaitu Kuil Nike yang sudah musnah. Di lereng bukit Acropolis terletak kawasan kota tua Plaka. Daerah ini sudah dihuni dan dikembangkan dengan berbagai bangunan sejak ribuan tahun lalu, dan sampai saat ini masih terdapat peninggalan bangunan kuno yang cukup kokoh.
            Acropolis mulai diangun 1300 sebelum Masehi, merupakan kota kecil yang ditata rapi. Pada tahun 480 sebelum Masehi, tentara Persia (kini Iran) menundukkan Yunani dan menghancurkan semua bangunan. Pada tahun 479, Yunani di bawah pimpinan Athena mengusir penguasa Persia dan mulai merestorasi kembali kuil-kuil yang hancur. Dalam kurun waktu antara tahun 467 sampai 404 sebelum Masehi pembangunan kembali selesai dengan hasil yang bagus. Pada tahu 1834, Raja Otto menjadikan Athena sebagai ibukota Yunani dan Acropolis sebagai bangunan konservasi dan sejak saat itu dianggap sebagai ikon nasional yang membawa kemashuran negeri Yunani.
            Karena usia yang sangat tua, pihak berwenang merenovasi Acropolis dengan sentuhan alat modern. Kota Athena dilengkapi dengan pelabuhan bernama Piraeus yang merupakan pelabuhan terbesar Yunani zaman dahulu. Saat itu anatar Athena dan Piraeus dihubungkan dengan sebuah tembok besar.
            Di Pulau Egina terdapat sisa bangunan Kuil Aphaia yang dibangun pada abad 5 sebelum Masehi untuk memuja Dewi Aphaia. Kuil ini dengan 23 pilarnya masih berdiri kokoh.
            Selain artefak kuno bersejarah, Yunani masih menyimpan daya tarik wisata lain, termasuk kuliner yang eksotis. Kawasan Kota Tua Plaka di kaki bukit Acropolis menyediakan tempat-tempat yang menjajakan masakan Yunani. Ada moussakas yaitu campuran kentang rebus, terung dan daging cincang dipanggang dalam oven. Atau pastitsio yang sepintas mirip moussakas tapi bahannya makaroni dan keju serta daging cincang. Ada lagi bakso daging dengan kentang dalam saos tomat dan dinamai keftedes. Di Plaka banyak terdapat toko souvenir khas Yunani, termasuk beberapa galery jalanan.
            Untuk window shopping pakaian, kawasan Kolonaki adalah sentranya. Terletak di antara Syntagma dan Lykavittos. Kawasan Ermou adalah sentra untuk sepatu kulit berkwalitas. Barang branded seperti Louis Vitton, Esprit ,Marks and Spencer dll. Wisatawan dapat meneruskan ke Lykavittos, sebuah gunung karang setinggi 277 meter. Tersedia kereta kabel untuk menuju puncak, dimana terdapat beberapa obyek menarik:
Kapel Georg yang berinterior Byzantium, atau restoran dengan pemandangan alam. Dari puncak Lykavittos ini bisa disaksikan pemandangan kota Athena, Stadion Olimpiade lama Panathenais dan pelabuhan Piraeus.
            Akropolis menjadi demikian populer  sebagai atraksi wisata karena kemudahannya untuk di capai dari berbagai arah.

            Yang menjadi daya tarik utama dari Akropolis karena adanya Candi Parthenon (Temple of Athena Parthenos) persis di tengah-tengah bukit ini. Parthenon adalah candi dari Dewa Yunani Athena yang dianggap sebagai dewa pelindung dari rakyat Athena. Dibangun selama duapuluh lima tahun pada abad ke ke lima sebelum Masehi. Ini adalah bangunan yang terutuh dari bangunan kuno Yunani. Dekorasi patung-patungnya dianggap sebagai yang bernilai seni tertinggi dari jamannya. Parthenon dipakai sebagai simbol dari bekas demokrasi Yunani Kuno dan merupakan monumen sejarah terbesar dunia. Kementerian Kebudayaan Yunani sedang melakukan pemugaran untuk melestarikan situs berseja-rah  yang dikunjungi ribuan orang setiap hari ini. Kalau anda berkunjung saat ini tidak akan sama dengan kunjungan anda sepuluh tahun yang lalu seperti penulis pernah alami. Dulu tidak dipasang kawat-kawat pembatas untuk menjaga jarak dari bangunan. Sekarang keberadaan steger besi cukup meng-ganggu pemandangan dan keaslian dari bangunan yang tidak beratap ini. Menurut para arkeolog, karena atap yang dipakai jaman itu adalah kayu atau bahan lain yang lekang waktu, kita tidak akan menemui bangunan kuno beratap. Kecuali yang memang dirancang dari awal memakai kubah batu.
            Menurut para ahli candi ini adalah pengganti dari candi pendahulunya yang dihancurkan oleh invasi Persia. Karena sejarah bergulir Parthenon ini tidak hanya menjadi pusat keuangan Kerajaan Athena. Abad keenam dijadikan Gereja yang di persembahkan untuk Virgin Mary (Ibunda Yesus). Setelah ditaklukkan oleh Ottoman Turk, di fungsikan menjadi Mesjid di tahun 1460an dan ada minaret atau menara yang biasa dibangun bersama dengan masjid dengan balkoni dipakai untuk memanggil orang-orang untuk sembahyang.
            Di pintu masuk sebelah  selatan kita bisa menyaksikan masih kokoh berdiri theater outdoor, atau teater terbuka Dionysus dan beberapa ratus meter jauhnya satu teater lagi adalah Teater Harodes Atticus yang dalam proses restorasi atau pemugaran.
            Gerbang masuk ke Akropolis ini, melewati tangga marmer dan lime stone. Pilar-pilar marmer yang besar-besar membuat suasana ini benar-benar terasa kita berada pada jaman dimana bangunan ini dibuat
            Di puncak Akropolis kita bisa melihat pemandangan dari kota Athena yang di penuhi oleh bangunan-bangunan apartemen warna putih. Tembok-tembok yang tidak terlalu tinggi ini kita bisa leluasa untuk menikmati sekeliling Akropolis. Hanya saja tempat yang di kunjungi oleh jutaan orang ini membuat batu-batu marmer di jalan menjadi licin mengkilap. Membuat kita harus ekstra hati-hati untuk berjalan.
            Yang  menjadi pertanyaan besar para pengunjung situs-situs kuno Yunani, tentu adalah bagaimana membawa marmer-marmer utuh besar ke puncak bukit diketinggian 150 meter itu. Teknologi apa gerangan yang dimiliki peradaban manusia saat itu. Dari segi kesenian juga mereka sangat piawai mengukir marmer.
            Mungkin kita harus mengubah konsep berfikir kita untuk dapat memahami keadaan saat itu. Sehingga kita tidak terkungkung oleh teknologi sekarang untuk di terapkan pada jaman itu. Mereka memiliki teknologi yang bisa jadi lebih modern, dilihat dari benda purbakala yang kita saksikan di Acropolis ini.


Cerpen Seni Budaya IX-5


"Alibi"
karya Nada Salsabila

14 Juni 1889, Sekolah “Serviam” pukul 10.00
Hari ini adalah hari terakhir tahun ajaran. Anak-anak bersorak gembira karena mereka akan kembali bertemu dengan sanak keluarga.Terkecuali Rachel. Dengan tatapan iri, dengki, kesal, marah dan sedih ia menatap teman-temannya yang dijemput oleh orangtua mereka. Salah seorang teman dekatnya, mendatangi Rachel.
“Belum pulang?” tanya Azzura.
“Belum. Kau sendiri, kok masih disini?” tanya Rachel, memandang berkeliling.
“Orangtuaku belum datang. Sepertinya terjebak macet. Ah! Itu dia!” serunya melihat kendaraan keluarganya memasuki gerbang utama sekolah mereka.
Azzura langsung berlari menyongsong orangtuanya. Sedangkan orangtuanya hanya memberikan pelukan hangat untuknya.
Setelah melepas rindu kepada orangtuanya, Azzura kembali mendatangi Rachel. “Oh ya, Rachel. Pulang bersama kami saja. Kau sendirian kan?” tanya Azzura.
“Tak apa, aku pulang sendiri saja. Sudah biasa,” balas Rachel, tersenyum.
“Baiklah. Hati-hati ya! Jangan lupa kirim SMS!” seru Azzura, mendatangi orangtuanya dan menaiki mobil.
“Ya!” seru Rachel, melambaikan tangannya.
“Pulang denganku saja yuk!” sahut seseorang, menepuk bahu Rachel pelan.
“Ah! Na, kau membuatku kaget!” balas Rachel, melihat kebelakangnya.
“Hahaha... Maaf, maaf. Pulang bareng yuk! Kebetulan aku tidak dijemput,” ujar Nathael, tersenyum.
“Hm.. Baiklah,” jawabnya. Mereka berdua pun keluar menuju stasiun kereta api kota Rythayle.

Stasiun Kereta Api kota Alyntas,  pukul 13.30.
“Ah! Ayah, Ibu!” seru Nathael, melihat orangtuanya yg ternyata menjemputnya.
Dari kejauhan, Rachel melihat mereka dengan tatapan benci sekaligus sedih. Tak lama, Nathael mendatangi Rachel.
“Ah! Maaf, kau jadi sendirian deh pulangnya. Mau ikut bersama kami?” tanya Nathael.
“Tidak. Tak apa. Aku sendiri saja,” jawabnya.
“Hm.. yasudah. Hati-hati ya. Kalau aku SMS, balas yaa!” teriak Nathael, meninggalkan Rachel dan hanya dijawab oleh anggukan singkat Rachel.
Akhirnya, Rachel mulai keluar dari stasiun dan berjalan kerumahnya, karena memang rumahnya tidak terlalu jauh dari stasiun tersebut.
Korose,” gumamnya, berjalan pulang kerumah.

15 Juni 1889. Rumah Nathael, pukul 01.00.
Sebuah bayangan terlihat sedang memasuki sebuah lorong panjang di lantai 2. Sampailah ia di kamar tidur utama yaitu tempat Ayah dan Ibu Nathael tidur.
Dia membuka perlahan pintu kamar tersebut agar penghuni didalam kamar tidak terbangun. Sesampainya di dalam, dengan perlahan dia perhatikan 2 sosok manusia yg tengah terlelap itu. Ada sedikit perasaan sedih saat ia menatap 2 sosok tersebut. Tapi, itu hanya sebentar. Tak lama, ia kemudian mengambil sebuah botol yg berisi cairan dan ditumpahkannya cairan tersebut ke saputangannya. Kemudian, dia mendekatkan saputangannya ke hidung Ibu Nathael agar ia dapat menghirup aroma dari cairan tersebut dan akhirnya Ibu Nathael pingsan.
Dia beralih ke Ayah Nathael. Dilakukannya pula apa yg telah ia lakukan kepada Ibu Nathael. Setelah itu, dia mengambil pisau yg telah ia bawa dan mulai menyayati pergelangan tangan Ayah Nathael. Eralih dari pergelangan tangan, dia mulai menyayati pula leher Ayah Nathael dan terakhir menusuk tepat di jantung ayah Nathael. Dirasakannya Ayah Nathael sudah tidak bernafas dan dia kembali beralih ke Ibu Nathael. Dilakukannya pula hal itu kepada Ibu Nathael. Akhirnya, mereka berdua tewas dengan bergelimangan darah.

Rumah Nathael, pukul 07.00.
Nathael berjalan menuju ke kamar Ayah dan Ibunya. Sesampainya di depan pintu kamar, diketuknya perlahan pintu tersebut.
“Ayah, Ibu,” panggilnya dari luar. Merasa tak ada jawaban, ia ketuk lagi pintu dengan suara yg lebih keras.
“Ayah, Ibu. Sarapan sudah siap,” ujarnya lebih keras. Ia mulai bingung saat tidak mendengar apapun dari dalam kamar orangtuanya. Dibukanya dengan perlahan pintu kamar tersebut dan yg pertama kali ia lihat adalah kedua orangtuanya yg telah bermandikan darah di tempat tidur dengan keadaan yang cukup mengenaskan. Dia mulai berlinang airmata. Dengan terhuyung, dia mulai berlari ke lantai 1 untuk menghubungi ambulans dan polisi. Tak lama kemudian, ambulans dan polisi datang.

Rumah Nathael, pukul 10.00.
“Kami turut berduka, Na,” ujar Azzura, menggenggam lembut tangan Nathael.
“Ya, tak apa. Terima kasih,” Nathael tersenyum sendu.
“Oh ya. Bagaimana kalau kita minta batuan detektif untuk mencari siapa pembunuh orangtuamu?” usul Rachel.
“Saran yg bagus Rachel! Ayo, Na,” ujar Azzura agak bersemangat.
“Ya,” jawab Nathael singkat.

Kantor Detektif Seth Lenneous, pukul 11.00.
“Ada yg bisa saya bantu?” tanya detektif Seth.
“Orangtua saya meninggal. Tetapi, terlalu terlihat bahwa itu sebuah pembunuhan,” jawab Nathael, sedikit lemah.
“Hm, baiklah. Derilian, ayo pergi! Ada kasus baru!” teriaknya kepada seseorang.
“Ok, ok,” sahut seorang perempuan dari arah dapur.

Rumah Nathael, pukul 12.00.
“Ini tempatnya,” Nathael membimbing mereka ke tempat terbunuhnya orangtuanya.
“Baiklah, biarkan kami bekerja. Kalian di lantai bawah saja,” sahut detektif Seth.
Setelah mereka pergi, Seth dan Derilian mulai mencari petunjuk untuk memecahkan siapa pelakunya.
“Seth, aku temukan ini,” ujar Derillian, menunjukkan saputangan yg telah dibuang ditempat sampah.
“Hm.. Ada sedikit bekas basah disini. Biar kita bawa dahulu,” ujarnya, memasukan saputangan tersebut ke sebuah kantong plastik.
“Ok,”

Rumah Nathael, Lantai 1 pukul 12.30.
“Kami menemukan 1 barang bukti. Selagi kami menyelidikinya, harap tunggu dengan sabar. Jika hasilnya sudah keluar akan kami beritahu,” ujar detektif Seth.
“Kami juga turut berduka. Semoga kami dapat secepatnya menangkap pembunuhnya,” ujar Derilian.
“Ya. Tolong segera tangkap pembunuh orangtua teman saya,” sahut Rachel.
“Ya, pasti. Baiklah, kami permisi,” ujar detektif Seth, memohon diri bersama Derilian. Rachel dan Azzura mengantarkan sampai pintu depan. Sedangkan Nathael hanya duduk dengan pikiran kosong.

Rumah Azzura, ruang keluarga, pukul 09.00.
“Wah, kasihan juga ya temanmu itu,” sahut Ibu Azzura.
“Iya. Dia tidak ada sanak keluarga yg lain lagi, bu,” jawab Azzura.
“Hm.. berarti dia sekrang ini dirumahnya sendirian?” tanya Ayahnya.
“Iya. Tapi, masih ada beberapa pelayannya kok,” jawab Azzura.
“Yasudah. Sana tidur, sudah malam,” ujar Ibunya.
“Iyaa,” jawabnya, berlalu ke kamarnya sendiri.

Rumah Azzura, pukul 02.00
Sesosok tubuh berusaha untuk memasuki sebuah kamar. Kamar yg berada dihadapannya saat ini terkunci. Akhirnya, setelah beberapa saat pintu itu dapat dibuka. Terlihatlah orangtua Azzura sedang tertidur lelap. Dia mendatangi ayah Azzura terlebih dahulu dan menutup mulutnya menggunakan saputangan yg sudah dia bawa. Setelahnya, dia mengeluarkan pisau yg telah dibawanya dan ditusukkannya kearah jantung. Ia juga melakukan hal yg sama kepada ibu Azzura. Setelah yakin kedua orangtua Azzura telah meninggal, dia mengambil saputangannya dan meninggalkan ruangan tersebut.

16 Juni 1889. Rumah Azzura, pukul 08.00
“Ibu, ayah,” teriak Azzura dari luar kamar orangtuanya sambil sesekali mengetuk pintu.
Merasa tak ada jawaban, dia masuk ke kamar orangtuanya tersebut dan mendapati orangtuanya sudah terbujur kaku dengan berlumur darah. Langsung saja dia pergi ke arah ruang keluarga dan menghubungi ambulans. Mengetahui orangtuanya sudah tidak bisa diselamatkan lagi, dia menghubungi Raachel dan Nathael. Mendengar kabar itu, mereka berdua langsung pergi ke rumah Azzura.
“Aku tidak menyangka ini akan terjadi padamu juga. Aku turut berduka,” ujar Nathael, sesampainya di rumah Azzura.
“Ya, terima kasih,” sahut Azzura lemah.
“Kau sudah lapor polisi? Lebih baik hubungi detektif Seth saja terlebih dahulu,” ujar Rachel.
“Ya,” jawabnya dan mengeluarkan handphone-nya untuk menghubungi detektif Seth.
Tak lama kemudian, detektif Seth dan Derilian datang dan langsung memeriksa tempat kejadiannya dan menemukan sebuah anting yg terjatuh dibawah tempat tidur.  Mereka pamit dan lagsung memeriksa lebih lanjut di kantor detektif mereka.